InoaGroup.com - Jamuran adalah nama sebuah permainan yang merupakan salah satu bukti kekayaan budaya Indonesia, bukan semata untuk bersenang-senang namun juga ada nilai- nilai pendidikan yang di ajarkan seperti kebersamaan, kemampuan berekspresi, ketangkasan gerak sesuai dengan irama, hingga kemampuan memahami perintah. Dikalangan masyarakat jawa lagu jamuran sudah tidak asing lagi karena termasuk lagu dolanan jawa yang terkenal, sayangnya di era yang serba modern ini perlahanmulai ditinggalkan dan hampir terlupakan, anak-anak lebih memilih permainan yang berbau teknologi dan memski banyak memberikan dampak negatif. Lagu dalam dolanan Jamuran yang diciptakan Sunan Giri salah satu Walisongo, memiliki makna yang dalam sercara religius jika kita mau menelaahnya. BACA JUGA : Menghasilkan Uang dari Internet Tidak Bisa Cepat? Benarkah, KLIK DISINI
Jamuran merupakan judul lagu sekaligus nama permainan atau dolanan jawa yang sering di mainkan oleh anak-anak pada kecil saya, dinyanyikan disertai gerakan-gerakan yang sederhana. Dimainkan oleh 4-12 anak biasanya di lakukan pada waktu sore atau malam hari pada saat bulan purnama. Permainan jamuran tidak membutuhkan alat yang bermacam-macam, jamuran hanya membutuhkan tanah lapang yang luas. Diawali dengan hompimpah (sebuah aturan untuk menentukan siapa yang main dulu dan siapa yang kalah) pemain yang kalah saat hompimpah duduk di tengah menjadi “sing dadi” dikelilingi pemain lain sambil menyanyikan lagu jamuran, beberapa daerah di Jawa memiliki perbedaan dalam syair atau lirik lagu Jamuran, namun secara garis besar memiliki arti yang sama. Sampai pada akhir lagu ada sebuah syair, "sira mbadhe jamur apa?" (kamu mau jamur apa), maka "sing dadi" tadi menjawab. Misalkan dia menjawab "jamur Kodok" maka semua berhamburan menirukan gerakan Kodok, melompat dan sebagainya. Ketika anak tadi menyebut 'jamur patung', maka semuanya diam tak boleh bergerak ataupun tertawa walaupun digoda oleh anak yang kalah tadi. Jika ada yang bergerak atau pun tertawa maka dia menggantikan posisi anak yang kalah tadi. Lalu permainan dimulai dari awal lagi, begitu seterusnya. BACA JUGA : Kisah Unik Seorang Pelajar Hasilkan 25 Juta Per Bulan Dari Internet
Lagu dolanan
jawa terdiri dari dua unsuur penting, yaitu nada atau lagu dan kata-kata atau
syairnya. Bagi sebagian orang bahkan orang Jawa sendiri mungkin kesulitan
mengartikan lirik lagu dalam dolanan tersebut, karena memang kata-katanya tidak
mudah untuk diartikan bagi orang awam. Berikut ini makna dari lagu jamuran :
Jamuran ya ge ge thok
(jamurannya ya dibuat
pura-pura)
Jamur apa ya ge ge thok
(jamur apa ya dibuat
pura-pura)
Jamur gajih mbejijih sa
ara-ara
(jamur gajih mengotori
seluruh lapangan)
Semprat-semprit jamur opo
(melesat cepat jamur apa)
Di beberapa
daerah Jawa memiliki beberapa perbedaan syair atau lirik namun secara garis
besar sama maknanya juga nasehat atau pesan yang terkandung di dalamnya, beberapa
sumber menyebutkan bahwa dalam lagu dolanan jawa dan permainannya mengajarkan
kepada anak-anak bahwa hidup di dunia ini harus mengikuti peraturan yang sudah
ada. Terlihat pada permainannya, pemain yang mengitari pemain yang dadi harus
mematuhi apa yang di perintahkan atau diminta oleh pemain yang dadi untuk
menirukan gaya jamur yang di sebutkan oleh pemain yang dadi. Para
pemain yang mengitari juga mematuhi perintah dari pemain yang dadi secara
kompak, itu artinya semua yang mempunyai aturan harus mematuhi peraturan
tersebut dan dalam mematuhinya harus bersama-sama artinya semuanya harus
mematuhi aturan yang sudah ditetapkan. Demikian arti dan makna lagu Jamuran
yang diciptakan oleh Sunan Giri, Semoga bermanfaat. BACA JUGA : Ibu Rumah Tangga Tanpa Modal, Tanpa Keluar Rumah, Punya Penghasilan Sendiri Hingga 30 Juta Perbulan, Apa Rahasianya? KLIK DISINI