Home > Posts filed under Puisi
Kumpulan Motivasi & Kata Mutiara Tahun Baru 2016 (English)
Author: inoa group Tags Artikel, Bahasa Inggris, bisnis, Cinta, Motivasi, Puisi, Solichin Zuhdyan Taanny
Cinta Butuh Percaya Atau Tidak Sama Sekali
Author: inoa group Tags Bahasa Indonesia, Motivasi, Pria, Puisi, Solichin Zuhdyan Taanny, wanita
Cinta butuh Percaya atau tidak sama sekali…
Kata Motivasi : Ketulusan - Keikhlasan - Memaafkan
Author: inoa group Tags Artikel, Cinta, Motivasi, Puisi, Solichin Zuhdyan Taanny
ALAA BIDZIKRILLAHI TATHMAINUL QULUB
Author: inoa group Tags Artikel Islami, Cinta, Motivasi, Puisi, Solichin Zuhdyan Taanny
ALAA BIDZIKRILLAH TATHMAINUL QULUB
...
dan hijab-hijab itu kusadari semakin tebal
dan hijab-hijab itu adalah dosa
dan hijab-hijab itu
hijab itu
...
menata hati tak semudah ucap menghias lidah
tak segampang pikir menguntai rencana
niat tulus menyandarkan jiwa dan tubuh
kepada yang berhak disembah
...
bukan sekedar nada indah terlantun dalam intonasi yang menyayat
menggelegar membakar angkuhnya hati yang kian hari kian sombong
ayat per ayat terbaca melahirkan jutaan butir air mata
semakin membuatku merasa kerdil di hadapMu
...
jika tak pantas masuk rumahMu
ijinkan aku merangkak dan berbaring di depan pintuMu
jika aku tak layak bertemu denganMu
ijinkan aku terus terkapar menikmati kerinduan yang tertahan ini
.
..
..
Terpenjara Dalam Sajak, oleh : Soli Riza
Author: inoa group Tags Bahasa Indonesia, Cinta, Puisi, Solichin Zuhdyan Taanny
*contoh puisi*
... ... ...
Malam ini aku terpenjara dalam sajak, jariku terbang tanpa sayap melukis semua yang terbayang dalam pikiranku. Hati dan jiwaku tercampur dalam satu rasa terpadu tersaji pada cawan batik dari negeri nun jauh di sana. Aku hanya bisa terdiam melihat diriku yang meronta-ronta dan berteriak "Tolong, bebaskan aku... lepaskan aku dari sajak-sajakku sendiri"
Kata sajak, aku adalah indah dengan setiap kata yang terangkai. Manusia-manusia yang sering mengotori, dengan serapah, caci, bahkan kutuk yang sebenarnya aku malu untuk dinamakan sajak. Tolong dulu kamu adalah manusia kecil yang sering menggoreskan penamu untuk melahirkanku.
"Aku dengar, tapi lepaskan aku darimu", rintihku sambil mengakui kata-kataku tak seindah dulu lagi, tapi yakinku kali ini bahwa hidupku tak sepenuhnya terwakili oleh sajak-sajak. Maaf aku telah dipelihara oleh pengembaraanku, dan dibesarkan oleh sejuta suasana. Semauku jika harus kutulis sajak sedih atau bahagia. Bahkan jikapun kotor akan kutulis, karena masa kelam laluku adalah sejarah.
"Ingatkah ketika tak seorangpun di sisimu, bahkan tangismu pun aku yang ungkap?" kata sajak.
"Baik apa maumu?". "Aku tak ingin terpenjara dalam sajakku sendiri"
Sajak menjawab dengan raut muka yang aku sangat hafal menandakan kesedihan tak berujung. "Kembalilah kapanpun engkau mau, karena mungkin aku lebih mengenalmu daripada hati dan jiwamu"
Ditulis oleh : Soli Riza
1 Maret 2009...
GELAP TANYAKU oleh : Soli Riza
Author: inoa group Tags Bahasa Indonesia, Cinta, Puisi, Solichin Zuhdyan Taanny
*Sebuah Puisi*
...
GELAP TANYAKU
oleh : Soli Riza ... ...
Lelah hentikan langkah,
saat mentari tak begitu terik namun panas merasuk tubuh
Dalam sejuta diam ada ribuan tanya bergantungan
Seisi kepala yang makin hari semakin sesak
Tak ingin terbuang percuma
Kalaupun harus tertumpah
Hari ini gerhana matahari,…
Bukan kiasan tapi memang tak terlihat
Di sudut lain kota sana sedang gelap
Dan disini gelap hatiku mencari mimpi
Mimpi yang serasa baru kemarin kuterbangkan,
melayang, jauh…
Dan …
Jika semua terhenti karena lelahku
Atau penat yang tertumpuk
Kan kuletakkan beban di sekujur tubuh hari ini,
tuk kembali merenung tentang arti kata HIDUP LAGI
namun jika semua ini karena pedih dan sakit di hati
Akankah kuletakkan kisah yang mungkin baru satu bab?
Akankah kuletakkan pena dan berhenti menulis cerita ini
Sebentar,,,…
Ijinkan aku bertanya
Kenapa dalam gelap aku bertanya
Hanya kuberharap semoga jawabnya
tak segelap pikirku
...
CINTA TAKKAN SALAH, oleh : Soli Riza
Author: inoa group Tags Bahasa Indonesia, Cinta, Puisi, Solichin Zuhdyan Taanny
*sebuah puisi*
...Aku pernah anggapmu pelabuhan akhirku,
Meski biduk belum tertambat.
Aku pernah anggapmu bidadariku,
Meski surga cinta masih terasa jauh tak tergapai.
Pun pernahku anggap sebagai garis takdirku,
Meski cincin belum kulingkarkan di jari manismu.
Cinta pun semakin panas memerahkan baranya
Terkipas angin gejolaknya meninggi
Tanpa katapun kita setuju
Bahwa cinta telah menyatukan semua
Membungkus rapi dalam kenyataan yang kadang tak butuh analisa
Tapi kupikir ketika harga diri diuji,…
kau anggap aku hanya pelengkap hidup
Pendamping kesendirian
Tak kau dengar mulutku berbusa
Tak kau lihat bayangku yang hitam membesar
Dalam diam kau tumpahkan keluhmu ke tempat lain
Sementara mulutku tak kau dengar
Mungkin kau anggapku hanya pemimpi kecil
Atau pria rapuh dengan sejuta khayal
Entah apapun itu
Perasaanku tak berubah
Meski sakit hati harus lebih dulu kuobati
Kecewa ini butuh seorang penghibur
Entah esok atau mungkin nanti
Cinta kembali kirimkan malaikatnya
Karena aku tahu
Mungkin kita yang belum siap bersatu
Belum siap menerima perbedaan
Belum siap menjadi pelayan bagi yang lain
Belum siap menjadi raja dan ratu
Karena bukan cinta yang salah, dan cinta TAKKAN PERNAH SALAH ... ... ...