Memberikan hadiah sebagai penyemangat agar anak mau berpuasa menjadi salah satu langkah yang dilakukan oleh banyak orangtua agar anaknya senang dan bersemangat berpuasa, karena selain lebih semangat melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan, ternyata mendapatkan hadiah dari orangtua juga menjadi kebanggan tersendiri bagi anak karena merasa dihargai atas usaha yang dilakukan.
Memberi hadiah sebagai penyemangat anak beribadah puasa akan membuat anak mengerti salah satu nilai kehidupan yang disebut "perjuangan", anak sejak dini akan belajar memahami bahwa hidup tidak mudah, diperlukan usaha keras untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Hal ini akan menanamkan sikap mandiri dalam diri anak sehingga kelal di kehidupannya saat dewasa terbiasa dengan jiwa pekerja keras untuk selalu berusaha menggapai segala keinginan meraih cita-cita, tidak melulu minta kepada orangtua. Semua orangtua akan bangga memiliki anak yang berkarakter pekerja keras dan memiliki usaha yang tinggi, meski kadang di usia ini kita sebagai orangtua terkadang merasa kasihan jika mendidik anak terlalu keras dan inginnya selalu memanjakan anak. Yang perlu dipahami semua orangtua adalah bahwa memberikan bekal karakter kepada anak akan jauh lebih berarti bagi anak dalam menjalani kehidupannya nanti, dibandingkan dengan memberikan harta berlebihan tapi tidak mengajarkan anak mandiri justru akan membuatnya sulit menghadapi kehidupan sebenarnya. Dengan menanamkan karakter ini anak akan mengerti bahwa hidup tidak mudah, diperlukan usaha keras untuk tetap eksis bertahan dalam kehidupannya nanti.
Memberikan hadiah sebagai penyemangat anak menjalankan puasa akan mengajarkan anak bertanggungjawab dengan tugas dan kewajibannya, di usia anak-anak dia akan mulai belajar bahwa jika dia tak mampu mengerjakan kewajiban, maka tidak bisa menuntut haknya. Kesadaran ini akan dibawa hingga dewasa sehingga di kehidupannya nanti anak akan bertanggungjawab melaksanakan segala apa yang menjadi kewajibannya sampai selesai, baru kemudian akan mendapatkan apa yang menjadi haknya karena dengan karakter seperti ini maka dia tidak akan mengambil yang bukan haknya, dan hanya akan mengambil yang menjadi haknya setelah melaksanakan kewajiban-kewajibannya. Kita semua orangtua pasti pernah mengalami sendiri betapa perjuangan kita selama masih muda hingga akhirnya berkeluarga hingga saat membesarkan anak-anak kita perlu usaha keras untuk menjalani hidup, kita memahami sepenuhnya bahwa hidup memang tidak mudah di zaman ini, begitu pula hal yang sama tentu kita harapkan agar anak-anak kita kelak juga akan mampu mengatasi sulitnya rintangan yang akan mereka hadapi, jadi sejak anak usia dini selalu menanamkan kemandirian akan sangat membantu anak menjalani kehidupannya setelah dewasa nanti.
Memberikan hadiah juga akan mempererat ikatan orangtua dan anak, budaya saling memberi akan mendidik anak untuk memiliki jiwa pemberi, teladan orangtua adalah contoh terdekat yang dijadikan panutan. Kebiasaan memberi yang dilakukan oleh orangtua akan tersimpan dalam memorinya, dan anak akan dengan mudah memahami hal-hal baik jika menemui contoh nyata di kehidupan sehari-harinya. Budaya memberi akan membuat ikatan lebih erat , anak akan mengingat hadiah-hadiah yang diberikan orangtua dan akan menjadi kenangan yang tidak terlupakan, berbeda jika saat kita memberikan sesuatu begitu saja, biasanya akan mudah terlupakan, namun hadiah sebagai penghargaan akan melekat di hati dan pikiran anak bahkan hingga dewasa nanti ia akan ingat "perjuangan" puasa yang ia lakukan demi mendapatkan hadiah itu.
Bagaimana dengan keikhlasan? Satu pertanyaan yang sering juga diajukan karena takut anak terbiasa mendapatkan hadiah jika berpuasa, beberapa orangtua takut hal ini akan membuat anak tidak ikhlas berpuasa karena mengharapkan hadiah, takut anak semakin dewasa dan baligh sehingga sudah menjadi kewajibannya berpuasa tapi masih terus mengharapkan hadiah. Jika anda mengalami ketakutan ini juga, sama dengan saya dulu juga pernah merasakannya. Lantas apa yang harus dilakukan? Coba baca lagi artikel ini, ulang lagi jika anda masih merasa anak akan "tuman" memiliki kebiasaan mengharap hadiah untuk beribadah, selanjutnya di usia anak hampir baligh anda cukup memberitahukan kepadanya "tahun depan adikmu mulai belajar berpuasa, ajari dia puasa, bapak dan ibu akan siapkan hadiahnya dan kamu yang akan berikan hadiah itu sebagai hadiah dari seorang kakak kepada adiknya" , indah bukan? Demikian artikel dari kami semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment