InoaGroup.com - Media sosial semakin banyak penggunanya, sayangnya penggunaan media sosial tidak diimbangi dengan penggunaan yang bijak. Saat ini marak pernipuan berkedok “foto kontes bayi & anak” di media sosial, yang mungkin akan mengantarkan Anda kepada jaringan penculikan anak. Dengan tema ini salah satu pasang sahabat terbaik saya mengirimkan sebuah artikel dengan judul Penipuan Berkedok Kontes Foto Bayi dan Anak, Semoga bermanfaat dan sekali lagi ucapan terima kasih tiada tara buat penulisnya yaitu Andreas & Narita sepasang Romeo & Juliet modern sahabat terbaik saya. simak ya... BACA JUGA : Menghasilkan Uang dari Internet Tidak Bisa Cepat? Benarkah, KLIK DISINI
Mengapa hal ini bisa terjadi? Jika sebagai orangtua, khususnya ibu Anda mau menelaah lebih dalam dan teliti, Anda akan menemukan berbagai bukti jika kontes-kontes yang mereka selenggarakan hanyalah abal-abal.
Untuk mengikuti sebuah kontes foto bayi dan anak, biasanya penyelenggara akan meminta Anda untuk melakukan pendaftaran dengan mentransfer uang sejumlah tertentu sebagai syarat mengikuti lomba, istilah yang sering digunakan oleh penyelanggara adalah BP (Biaya Pendaftaran). Setelah semua mengikuti proses administrasi pendaftaran, penyelenggara akan menyeleksi peserta oleh Juri, mereka biasanya memberitahu siapa saja yang menjadi Juri hingga akhirnya mereka mengeluarkan beberapa pemenang kontes. Pemenang kontes biasanya akan diminta BP akhir sejumlah tertentu sebagai syarat bahwa peserta menerima sebagai pemenang dan sebagai dealnya akan diberikan sejumlah barang tertentu seperti piagam, piala, dan pulsa. Bagi yang tidak melakukan BP Akhir maka peserta yang dijadikan sebagai “kandidat” pemenang tersebut akan di blacklist. BACA JUGA : Kisah Unik Seorang Pelajar Hasilkan 25 Juta Per Bulan Dari Internet
Dari kronologis di atas, pernahkah Anda bertanya kepada diri
sendiri mengenai visi misi sang penyelenggara kontes, kapasitas Juri seperti
apa, poin-poin yang akan dinilai sebagai pemenang kontes apa saja, dan mengapa
harus membayar biaya-biaya tertentu bahkan setelah Anda menjadi “kandidat”
pemenang sekalipun. Jika para ibu menyadari, kontes seperti ini sudah bisa
dikatakan penipuan. Bagaimana Anda bisa menerima hadiah yang diberikan
penyelenggara sementara Anda sendiri membayar sejumlah uang di awal dan di
akhir? Bukankah berarti Anda membeli piagam dan piala tersebut? Bahkan jika
dinominalkan, hampir semua kontes abal-abal ini memberikan hadiah yang nilainya
lebih rendah dibanding uang yang telah Anda setorkan? Bayangkan, berapa
keuntungan pihak penyelenggara dari uang para peserta yang bisa mencapai ribuan
orang, sedangkan hadiah hanya diberikan maksimal kepada 6 pemenang dengan
jumlah masing-masing tidak lebih dari 50 ribu rupiah.Penipuan dengan modus seperti ini memiliki beberapa ciri yang perlu kita ketahui yaitu : BACA SELENGKAPNYA, KLIK DISINI
KAMI BERBAGI KARENA KAMI PEDULI, SHARE ARTIKEL INI JIKA MENURUT ANDA BISA BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN, KLIK TOMBOL SHARE DI BAWAH INI
Baca Juga Artikel Lainnya :
No comments:
Post a Comment