InoaGroup.com - Al Jazari, Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern. mengembangkan
prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai
mesin robot. "Tak mungkin
mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu
detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin"
kata Donald Hill seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah
teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari. BACA KISAH TOKOH-TOKOH LAINNYA, MUSLIM DENGAN PENEMUAN BERPENGARUH NAMUN DILUPAKAN DUNIA, KLIK DISINI
Al-Jazari mendokumentasikan lebih dari 50
karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya dalam buku,
"al-Jami Bain al-Ilm Wal 'Aml al-Nafi Fi Sinat 'at al-Hiyal" (The
Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Bukunya ini berisi tentang
teori dan praktik mekanik. Karyanya ini sangat berbeda dengan karya ilmuwan
lainnya, karena dengan piawainya Al-Jazari membeberkan secara detail hal yang
terkait dengan mekanika yang menjadi kontribusi sangat berharga dalam sejarah
teknik. Keunggulan buku tersebut mengundang decak kagum dari ahli teknik asal
Inggris, Donald Hill (1974). BACA KISAH TOKOH-TOKOH LAINNYA, MUSLIM DENGAN PENEMUAN BERPENGARUH NAMUN DILUPAKAN DUNIA, KLIK DISINI
Donald berkomentar bahwa dalam sejarah, begitu
pentingnya karya Al-Jazari tersebut. Pasalnya, kata dia, dalam buku Al-Jazari,
terdapat instruksi untuk merancang, merakit, dan membuat mesin. Di tahun yang sama
juga 1206, al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat
benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval
tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid
automation inilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang. Kini
replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai
bentuk penghargaan atas karya besarnya. Pada acara World of Islam Festival yang
diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan
hasil karya Al-Jazari. Pasalnya, Science Museum merekonstruksi kerja gemilang
Al-Jazari, yaitu jam air. Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari
membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974, atau enam
abad dan enam puluh delapan tahun setelah pengarangnya menyelesaikan
karyanya.Tulisan Al-Jazari juga dianggap unik karena memberikan gambaran yang
begitu detail dan jelas. Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak mengetahui
teori saja atau mereka menyembunyikan pengetahuannya dari orang lain. Bahkan ia
pun menggambarkan metode rekonstruksi peralatan yang ia temukan.
Karyanya juga dianggap sebagai sebuah manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks penting untuk mempelajari sejarah teknologi. Isinya diilustrasikan dengan miniatur yang menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari dunia Barat. Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah membawa masyarakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud. Al-Jazari memberikan kontribusi yang pentng bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat. Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering menjadi masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa air dari sumber airnya. Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal. Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi. Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma. Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan mesin yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan mesin yang pernah ada sebelumnya.
Karyanya juga dianggap sebagai sebuah manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks penting untuk mempelajari sejarah teknologi. Isinya diilustrasikan dengan miniatur yang menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari dunia Barat. Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah membawa masyarakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud. Al-Jazari memberikan kontribusi yang pentng bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat. Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering menjadi masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa air dari sumber airnya. Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal. Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi. Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma. Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan mesin yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan mesin yang pernah ada sebelumnya.
Al-Jazari, kala itu, memikul tanggung jawab untuk merancang lima mesin pada
abad ketiga belas. Dua mesin pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf,
mesin ketiganya adalah pengembangan dari Saqiya di mana tenaga air menggantikan
tenaga binatang. Satu mesin yang sejenis dengan Saqiya diletakkan di Sungai
Yazid di Damaskus dan diperkirakan mampu memasok kebutuhan air di rumah sakit
yang berada di dekat sungai tersebut. BACA KISAH TOKOH-TOKOH LAINNYA, MUSLIM DENGAN PENEMUAN BERPENGARUH NAMUN DILUPAKAN DUNIA, KLIK DISINI
Mesin keempat adalah mesin yang menggunakan balok dan tenaga binatang. Balok digerakkan secara naik turun oleh sebuah mekanisme yang melibatkan gigi gerigi dan sebuah engkol. Mesin itu diketahui merupakan mesin pertama kalinya yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin. Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15. Dan hal itu dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa. Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis yang penting setelah roda. Ia menghasilkan gerakan berputar yang terus menerus. Pada masa sebelumnya memang telah ditemukan engkol mesin, namun digerakkan dengan tangan. Tetapi, engkol yang terhubung dengan sistem rod di sebuah mesin yang berputar ceritanya lain. Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi dianggap sebagai peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima belas. Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat terbatas penggunaannya. Pada 1206 engkol mesin yang terhubung dengan sistem rod sepenuhnya dikembangkan pada mesin pemompa air yang dibuat Al-jazari. Ini dilakukan tiga abad sebelum Francesco di Giorgio Martini melakukannya. Sedangkan mesin kelima, adalah mesin pompa yang digerakkan oleh air yang merupakan peralatan yang memperlihatkan kemajuan lebih radikal. Gerakan roda air yang ada dalam mesin itu menggerakan piston yang saling berhubungan. Kemudian, silinder piston tersebut terhubung dengan pipa penyedot. Dan pipa penyedot selanjutnya menyedot air dari sumber air dan membagikannya ke sistem pasokan air. Pompa ini merupakan contoh awal dari double-acting principle. Taqi al-Din kemudian menjabarkannya kembali mesin kelima dalam bukunya pada abad keenam belas.
BACA KISAH TOKOH-TOKOH LAINNYA, MUSLIM DENGAN PENEMUAN BERPENGARUH NAMUN DILUPAKAN DUNIA, KLIK DISINI
KAMI BERBAGI KARENA KAMI PEDULI, SHARE ARTIKEL INI JIKA MENURUT ANDA BISA BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN, KLIK TOMBOL SHARE DI BAWAH INI
No comments:
Post a Comment