Tujuan perjuangan Nabi yang mulia, jelas, gamblang dan sesuai dengan fitrah manusia dan dengan keagungan akhlaknya itu menjadikan banyak kalangan simpatik, yang akhirnya menjadi pemeluk Islam. Mereka tenang, bahagia dan tentram bersamanya. karena mereka mendapatkan hakikat kedamaian, dunia dan akhirat. [baca juga : Cinta Nabi Cahayanya Tetap Terang,KLIK DISINI]
...
MAULID NABI:CINTA RASUL TANDA IMAN
[baca juga : Cinta Nabi Cahayanya Tetap Terang,KLIK DISINI]
Mencintai
Rasul bukan untuk disembah, tetapi untuk diojadikan teladan hidup. bukan untuk
disamakan dengan tuhan, melainkan untuk dijadikan orang yang dipercayai menjadi
petunjuk jalan kehidupan in, agar selamat dunia dan akhirat. Dasar dari cinta
ii ialah cita-cita yang tinggi untuk menempuh hidup yang lebih mulia dan
terhormat. Karenanya, mencintai Nabi merupakan bagian dari iman. Karena iman
tidak ada artinya jika tidak diiringi dengan kecintaan kepada beliau. Beliau
bersabda, ” tidak beriman salah seorang diantara kalian sehingga aku lebih dia
cintai dari pada bapaknya, anaknya dan seluruh manusia.
Tatkala
mendengar ini, umar ra berkata kepada Rasulullah SAW, ”Sungguh engkau lebih aku
cintai dibanding segala sesuatu kecuali diriku. ”Maka Nabi SAW, bersabda, ”Tidak
demikian demi Dzat yang jiwaku berada ditanga-Nya, sehingga aku lebih engkau
cintai yatim dikota itu, dibawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua,
sedang ayahnya adalah orang yang shalih. ”(QS. Al-Kahfi:82)
Ibnu katsir mengatakan, ”ayat ini menunjukan orang yang shalih akan menjaga keturunannya. Dan keberkahan doa dan ibadahnya, dapat berpengaruh bagi kebaikan anaknya, dunia dan akhirat. Ibnu Abbas r. a, mengatakan, ”kedua anak yatim tersebut terjaga, sebab keshlihan orang tuanya”. Sa’id bin al-Musayyab berkata pada anaknya, ”Sungguh aku menambah shalatku karenamu, dengan satu harapan, agar engkau dapat terjaga karena keberkahan ni. ” Umar bin Abdul Aziz juga berkata, ”Tidaklah seorang Mukmin meninggal, melainkan Allah akan menjaga anak dan cucunya”.
[baca juga : Cinta Nabi Cahayanya Tetap Terang,KLIK DISINI]
Kemudian, penjagaan Allah yang kedua adalah, penjagaan berupa keimanan hidayah dan bimbingan. Terhindar dari hal-hal yang tidak berkenan dihadapan Allah SWT, sebagaimana penjagaan Allah pada Nabi Yusuf As dihindarkan dari hal-hal yang buruk. Dan lainnya. ”Dan orang-orang yang mendapat petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka(balasan)ketaqwaan”. (QS. Muhammad:17).
[baca juga : Cinta Nabi Cahayanya Tetap Terang,KLIK DISINI]
RAMADHAN 2014
tags :
facebook
solirizafb
No comments:
Post a Comment