Revitalisasi

 

REVITALISASI
Disajikan oleh : Drs.  Sunanto
“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. ”
Begitu ucapan salam dari Pak Masran sebagai ketua RT.  Kepada Fit,  Gembus dan Gombloh yang sedang duduk-duduk di Balai RT. pada Minggu pagi itu. BeRTiga serentak menyatuhinya: “ Wa’alaikumssalam Warahmatullahi Wabarakatuh”.  Gembus pun segera menyapanya :” tumben pak RT,  kok njanur gunung,  kadingaren rawuh kesini”.  “ lha wong kepingin ikut obrol-obrolan jee, apa mau kok tolak?” sahut Pak RT. ” Ya nggak Pak RT. ! “ sahut Gembus dan Gombloh ikut pula menimpalinya.  “ Begini ya saudara-saudaraku sekalian, saya kok berpikiran kepingin memajukan warga RT.  Kita,  disamping kependidikannya ya ekonominya.  “ kata Pak RT. ”saya rasa masih kurang Pak RT. yaitu spiritualnya, atau keagamaanya”.  Timpal Gombloh. ” Gue kira spiritualnya sih sudah cukup dengan adanya masjid kita : Raudhatul Mu’minin,  untuk pembinaan kanak-kanak, remaja, dewasa maupun orang tua karena masjid kita juga untuk Jum’atan dan pengajian rutin” sahut Gembus yang tak mau ngalah karena Gembus juga sebagai sekretaris RT,  tidak mau namanya direndahkan,  dan Pak RT melanjutkan bicara lagi: “ Makanya tidak saya sebut spiritualnya karena sudah ditangani oleh pengurus masjid di RT kita.  Masalah kependidikan untuk warga kita sudah ada yang menanganiya,  karena sudah ada sekolah-sekolah yang dikelola oleh Dinas Pendidikan dan kebudayaan, namun ekonomi ya dari kita-kita sebaiknya memelopori memikirkannya”. ” Kalau saya sih bakatnya dagang, ya paling banter usulnya tolong Pak RT.  Carikan modal untuk memperbesar dagangan saya. ”Sahut Gembus.  “ Elu sihegoistis keterlaluan Mbus,  yang dipikirin fulus melele, kagak memikirkan kepentingan orang lain. ”sahut Gombloh menimpali rekanya. Kemudian balik Gembus yang tanya kepada Gombloh: “ elu apa punya ide Mbloh? Bisnis lu kan srabutan Mbloh, apa-apa diembat!. Ada gula merah, makelar sepeda motor, barang-barang perombengan alias rongsok, eee malah kalau waktu akan Hari Raya Qurban elu dagang kambing dan sapi. Apa itu bukan semuannya diembat?”
...
...
Inoagroup.com  in oagroup.com Inoagroup.com inoagroup.com Inoagroup.com ino a group.com Inoagroup.com inoagroup.com Inoagroup.com ino agr oup.com Inoagroup.com inoagroup.com Inoagroup.com inoagr oup.com Inoa group.com inoagroup.com



Kemudian Pak RT.  Menagihnya : ”begini saudaraku semuanya, saya inginkan kemajuan bagi ekonomi warga kita.  Maksudnya saya ingin mengkaji ulang, apa sebetulnya kompetensi atau kemampuan yang ada pada warga kita yang vital atau penting, kemudian kita bangkitkan lagi, mungkin bahasa menterengnya ya “revitalisasi” bagi ekonomi warga kita,  saya setelah mendengar perbincangan Bung Gembus dan Bung Gombloh tadi, yang menyinggung masalah “ daging sapi” saya jadi ingat peternakan sapi milik bapaknya Pak Arjo dulu yang sempat berhenti karena ayah pak Arjo yang beRTernak sapi sudah meninggal dunia dan anakna (Pak Arjo) tak mau melanjutkan lagi,  lha itu bagaimana kalau kita bangkitkan lagi?Apakah sapi itu mempunyai prospek masa depanya cerah? Apa bisnis sapi hanya menunggu kalau ada qurban, yang hanya laku setahun sekali saja? Kalau memang bisa kita bangkitkan lagi, mengapa tidak? Mungkin Mas Fit mau menjelaskan?” peRTanyaan sambil meminta penjelasan.


Fitrianto-pun menjawanya:” saya secara tak sengaja nonton layar kaca pada acara di TVRI, hari selasa tanggal: 31 Mei 2005, pada jam 10:00 di Lumajang Jawa Timur. Acara tersebut memperbincangkan tentang bisnis sapi. Insya Allah prospeknya menguntungkan bagi peternakanya. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan sebagai bahan “revitalisasi” guna membangkitkan semangat dan realisasi memajukan ekonomi warga kita. Apalagi kalau kita lihat lokasi yang pernah digunakan oleh ayah Pak Arjo yang sudah meninggal, ternyata memang bagus. Kadang sapinya masih baik dan masih layak untuk digunakan beRTernak sapi,  tempat luas dan strategis, udara bagus karena dekat sawah. Tempatnya bawera (jembar), sinar matahari yang menyorotinya juga bagus, karena sinar matahari pagi yang mengandung sinar ultra violet baik sekali untuk peRTumbuhan sapi dan berfungsi sebagai pembasmi bakteri yang kurang menguntungkan. SepeRTi kita ketahui sinar ultra violet mempunyai banyak manfat bagi kita yaitu merubah pro vitamin D menjadi  vitamin D guna peRTumbuhan tulang, ultra violet bisa membunuh bakteri, bisa juga membantu fotosintesis atau sebagai energi yang digunakan untuk masak oleh daun-daun tumbuh-tumbuhan guna penyerapan CO2 melalui stomaza (mulut daun) dan dikeluarkannya o2 atau oxygen manusia bakal mati. lagi pula lokasi peternakan Pak Arjo dekat dengan sungai yang airnya selalu mengalir, belum lagi rumputnya cukup banyak seRTa banyak batang bulir padi yang terbuang apalagi habis panen, dibuang begitu saja kan mubadzir, padahal masih bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak kelak.

Pada acara tanya jawab di TVRI tersebut disayangkan bahwa masih ada impoRTir gelap memalsukan dokumen teRTangkap oleh petugas yang berwajib. Namun anehnya satu komputer yang berisi daging sapi segar(1 kontainer berisi 250 ekor sapi yang sudah dipotong)yang tadinya pada saat ditangkap berbeda isi kontainernya dengan keadaan pada saat akan dilelang, yaitu sudah berubah menjadi sebagian kecil daging dan sebagian besar berisi jerohan itu dibuang atau untuk pakan anjing karena berkolesterol tinggi dan tak baik untuk kesehatan. Ada lagi impoRTirnya sudah busuk tak layak dikonsumsi, namun pada prateknya dijual dipasar-pasar, dan ini sanagat membahayakan pada kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Dalam hal impoRT daging ini seharusnya ada pembaruan peraturan Pemerintah yang tegas karena PP. yang lama sudah perlu diganti (sejak 1967).

Diharapkan pada PP. yang akan datang ada aturan tentang perangkat yang diperlukan:
1.  PP.  Yang baik berpihak kepada konsumen dalam negeri, ditegaskan melarang impoRT jerohan. Disebutkan pula tentang jaminan kehalalannya sembelih. Bagi impoRTer yang mengimpoRT daging busuk agar ditindak tegas.
2.  Sistem yang baik dan mendukung produk sapi dalam negeri. ImpoRT sapi maupun daging segar agar dibatasi hanya sesuai dengan kebutuhan dalam negeri,  sehingga ternak sapi dalam negeri bisa terlindungi.
3.  Bea cukai dan pengawasan lebih ditingkatkan, jangan ada lagi kecolongan ada daging busuk bisa lolos masuk kepasar-pasar tradisional sehingga mengganggu kesehatan konsumennya.
4.  Karantina,  bekerjasama dengan Dinas peternakan/ kesehatan sapi, apakah sapi atau daging sapi itu mengandung penyakit apa tidak, misalnya penyakit antraks yang membahayakan kesehatan konsumennya, bahkan bisa mengakibatkan kematian. Pengawasan, pemeriksaan, peneRTiban, kedistributor, swalayan, pasar tradisional agar diperketat.
5.  Pengendalian mutu/Kualitas bisa dilakukan lewat test laboratorium untuk mengklarisifikan apakah daging itu steril apa tidak, dan bisa ditest langsung di tempat penjualan daging.
6.  Adanya persyaratan daging yang impoRT, yaitu:
a.  Aman, tidak busuk dan beracun seRTa enak dimakan karena tidak ada zat pengawet, misall sejenis boraks yang tentu mengganggu kesehatan  dan tidak enak rasanya.
b.  Sehat,  tidak mengandung  penyakit bila dikonsumsi.
c.  Utuh , asli daging sapi tidak dicampuri dengan daging selain sapi.
d.  Halal,  ada jaminan halal dalam penyembelihannya, karena mayoritas penduduk indonesia beragama Islam.
Kebutuhan daging sapi bagi Indonesia sangat banyak, karena jumlah penduduk Indonesia dangat besar <220 juta jiwa, yang tersebar diseantero wilayah Indonesia. Indonesia masih mengimpoRT kebutuhan sapi setiap tahunnya ada 11 juta ekor sapi. Kebutuhan DKI saja tiap harinya ada 150 ton daging sapi, sedangkan daerah DKI baru tercukupi itu saja dari daerah sekitar 20% kebutuhan nasional baru tercukupi sebesar 70 % saja.

Pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri ditingkatkan dengan:
1.  Insiminasi(kawin suntik),  dengan penelitian laborat dapat dipesan spermatozoa X =calon anak sapi betina, dan spermatozoa Y calon anak sapi jantan, akan dikembangkan ke Dinas PeRTenakan, kita bisa memesan mau calon anak sapi betina (sp.  X) apa mau calon anak sapi yang jantan (sp. Y) ini bisa digunakan pula untuk perbaikan mutu sapi, genetik, populasi ternak.
Untuk sapi potong dapat dikembangkan dengan pembuahan kawin suntik yang berisikan spermatozoa Y.  Sehingga nantinya akan menghasilkan kelahiran sapi jantan yang akan diternak menjadi sapi potong. Akan tetapi apabila kita menghendaki sapi betina guna dijadikan sapi perahan susunya, ya menggunakan spermatozoa X.
2.  Penggemukan , kita masih impoRT anak sapi dari manca negara untuk digemukan yaitu dengan jalan dikarantinakan.  Dalam penggemukan sapipun bermacam-macam ragamnya, ada yang alamiyah dengan memberikan  makan secukupnya, cara ini yang paling bagus. Ada yang menggunakan obat perangsang, dengan konsentrat teRTentu agar cepat gemuk, ini bisa beresiko kurang baik bagi kesehatan yang mengkonsumsi dagingnya. Ada pula sepeRTi yang terjadi di SurakaRTa dengan memanfaatkan tempat pembuangan sampah dan sapinya memakan sisa-sisa sampah yang terbuang dan yang bisa dimakan oleh sapi.  Sehat apa tidak,  wallahu a’lam bishawab.
Tentang kesulitan perawatan sapi dan penangkaranya bisa di konsultasikan pasa Dinas terkait yang ada pada setiap kota Kabupaten yaitu: ETR(Assisten teknik Reproduksi).
Mengenai pendanaan kita bisa berembug pinjam modal KUD atau bank, asalkan proposalnya bisa dipeRTanggungjawabkan, insya Allah akan dapat modal kerja.

Demikian penjelasan saya, semoga bisa bermanfaat untuk “revitalisasi” Amin yaa Rabbal’alamin” kata Fitrianto: “Wassalamu’alaikum Wr. Wb. ”
RAMADHAN 2014
tags : 
soliriza
solirizafb
Revitalisasi 4.5 5 inoa group REVITALISASI Disajikan oleh : Drs.  Sunanto “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. ” Begitu ucapan salam dari Pak Masra...


No comments:

Post a Comment

Back to top