Showing posts with label Buletin MTN. Show all posts
Showing posts with label Buletin MTN. Show all posts

Artikel Idul Adha 2015 : "Menumbuhkan Jiwa Berqurban"

 



“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dijalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi disisi Allah dan itu orang-orang yang mendapatkan kemenangan”.(Q.S.  At-Taubah:20)dapatkan kumpulan DP BBM TERBARU, klik disini

www.inoaGroup.com

Menyambut Idul Adha 2015

"Menumbuhkan Jiwa Berqurban"

  Oleh : Imam Hanafi Soebagyo

edit : Soli InoaGroup.com



Tanggal  10 Dzulhijjah adalah disebut juga Hari Raya Qurban, sebagaimana diperintahkan oleh Allah Swt.  Untuk menyembelih putranya yang bernama Ismail.
Allah menguji keiklhlasan Nabi Ibrahim As yaitu dengan perintah agar menyembelih putra satu-satunya yang amat disayanginya dan ternyata Nabi Ibrahim benar-benar ikhlas melakukannya, yang kemudian Allah swt.  Menggantikannya dengan seekor domba.
Qurban dimaksud adalah qurban khusus dan hanya dilakukan setahun sekali setiap bulan Dzulhijjah , itupun hanya kepada orang-orang yang mampu melakukannya.
Namun “qurban” yang dimaksud dalam surat at-Taubah ayat 20 tersebut diatas adalah merupakan qurban dalam arti yang sangat luas. Dan oleh sebab itu perlu adanya bimbingan dari para ahlinya (Mubaligh/Ulama) agar tidak salah sasaran dan sekaligus untuk menumbuhkan  jiwa berqurban bagi umat Islam pada umunya.  Qurban dimaksud sifatnya tidak sesaat, seperti qurban menyembelih hewan, tetepi merupakan qurban dalam waktu yang sangat lama selama dunia belum Qiamat.

Setiap orang yang beriman diwajibkan berjuang dan mengorbankan segala potensi yang ada pada dirinya, baik harta benda, tenaga dan fikirannya dan bahkan jiwanya sekalipun.


Para sahabat,  adalah merupakan pribadi-pribadi yang siap berjuang dan berkorban dengan segala potensi yang mereka miliki dan mereka telah mendapat bimbingan langsung dari Rassulullah SAW. 

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan jiwa  dan berjuang dijalan Allah serta lebih memperkuat iman, kita perlu:




Pertama:
Meyakini dan memahami akidah  Islamiyah dengan keyakinan yang mantap disertai ddengan pengalaman yang baik sehingga dengan demikian  keimanan akan tumbuh menjadi lebih kuat. Dengan kekuatan iman inilah seseorang akan lebih mantap dan disertai dengan jiwa yang kokoh pula ia akan punya daya juang yang teguh, sehingga jiwanya tak tergoyahkan oleh rintangan apapun yang menghadangnya.  Di tambah dengan suatu keyakinan, bahwa yang memberi rezeki adalah Allah, Dia adalah yang menghidupkan dan mematikan. Jika hal-hal tersebut sudah tertanam dalam hati seseorang, maka dia tidak gentar menghadapi apapun, tidak ada rasa was-was, rasa takut ataupun khawatir.
Terlebih apabila seseorang telah meyakini, bahwa yang menjadi backing adalah Allah Yang Maha Kuasa , Maha Perkasa, MahaKaya, Maha Besar dan seterusnya, maka seseorang itu akan selalu tabah, tatag tan tanggon dalam berjihad dijalan Allah. Dan dalam hal ini Allah Swt telah berjanji untuk membela siapa saja yang mau membela agama-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam surat at-Taubah ayat :13 sbb:
Artinya:” Mengapakah kamu takut kepada mereka, padahal Allah-lah yang berhak untuk ditakuti, jika kamu benar-benar yang beriman?”
Kedua
Memahami syariat Islam, bahwa Allah swt akan memberi kebahagiaan tidak hanya didunia.  Namun juga diakherat denhan syarat harus benar-benar taqwa kepada-nya.
Sebaliknya siapa saja yang tidak mengikuti aturan-nya(Qur’an) maka akan jauh dari kebahagiaan itu, bahkan nanti tempatnya adalah dineraka dan itulah seburuk-buruknya tempat kembali.
Taqwa yang beerarti melakukan perintah-perintah (Allah Swt) dan menjauhi semua larangan-Nya. Perlu kita sadari dengan sesadar-sadarnya bahwa dunia ini adalah” Ladanng Akherat” dan untuk itu mari kita mengolah ladang itu, ditanami dengan tanam-tanaman yang baik dan bermanfaat sehingga Insya Allah kita akan memetik hasilnya sebagai kenikmatan yang tiada terukur, yaitu surga dan tanaman itu tiada lain adalah amal, amal shalih yang ikhlas hanya mencari ridho Allah semata.

Ketiga
Akherat itu lebih baik dari pada dunia, demikianlah firman Allah Swt dalam surat Ad-Dhu ayat:4 “sesungguhnya akherat itu lebih baik dari pada dunia. oleh karenanya perhatian seorang Muslim tidak lain adalah kehidupan akherat, dengan tanpa melupakan kehidupan dunia. Bekrja dengan rajin untuk mendapatkan rezeki Allah untuk sarana ibadah kepada-Nya semata. Dengan bermodalkan iman, mencintai Allah dan Rasul-Nya, berniat ibadah dengan tulus mencari ridha Allah semata insyaAllah kebahagiaan akherat akan didapat. Allah swt.  Telah berfirman :” Dan carilah apa yang telah dianugerahkan kepadamu(kebahagiaan)negeri akherat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari(kenikmatan)duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlahkamu berbuat kerusakan dimuka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”(Q. S.  al Qashash:77)
Keempat
Menghindari keterpautan hati dengan dunia. Segala anugerah dan apa yang didapat dari kenikmatan duniawi, hanya dipergunakan sebagai wasilah, sarana untuk mencapai kebahagiaan akherat
Rasulullah Saw memberikan pesan “Jadikanlah kehidupan di dunia ini laksana orang mengembara atau hanya sekedar lewat”. (HR. Bukhari)
Tidak sepantasnya orang muslim menjadikan dunia ini sebagai tempat tinggal, sehingga terlena dengankenikmatan dunia yang hanya sekejab. Pada haketkatnya kehidupan akheratnya yang menjadi tujuan.
Allah berfirman :”Hai,  orang-orang yang beriman, takutlah kepada Allah dan hendaklah (tiap-tiap)orang memperhatikan apa yang telah diusahakanya untuk besok(hari akherat)dan takutlah kepada Allah”. (QS. al Hassyr:18)
Sanggat indah apa yang dikatakan oleh Yahya bin Mubadz ar Raazi:” Dunia adalah kharnya setan, barang siapa yang mabuk kerenanya, ia tak pernah sadar, kecuali ketika ajal telah menjempunya”.
Kelima
Meyakini bahwa Islam adalah agama yang menyebarkan kasih sayang dan rahmat bagi seluruh alam seperti firman Allah:”Kami tiada mengutus engkau (ya Muhammad),  melinkan menjadi rahmat untuk seluruh “alam”(QS. Al Anbiya’:107)
Rasul SAW terus berjuang dan berjuang, pengorbanan demi pengorbanan untuk mencapai tujuan tersebut, membuat dirinya benar-benar bisa menjadi rahmat bagi seluruh “alam “. Beliau sangat patuh, ta’at atas perintah Allah.

Baca Juga Artikel Lainnya :

Back to top